Langsung ke konten utama

Susunan Ibadat Tanpa Imam Untuk Hari Minggu Palma (A/1)



A.      PEMBUKAAN DAN PERARAKAN
1.        Nyanyian Pembuka
(Untuk membuka ibadat, mempersatukan umat, menyambut tema ibadat, mengiring masuknya petugas liturgy. Hendaknya dinyayikan bersama).
2.        Tanda Salib
Pemandu/Pengantar (P) dari tempat duduknya menandai diri dengan tanda salib; demikian juga umat, sambil berkata:
P
:
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U
:
Amin.

3.        Salam Pembuka
Pemandu/Pengantar (P) mengucapkan salam berikut dengan tangan tertutup:
P
:  
Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu bersamamu.
U
:
Dan bersama rohmu.

4.        Kata Pembuka/Tema/Pengantar
P
:
   Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini Pe­kan Suci kita buka dengan merayakan Minggu Pal­ma. Kita diajak melahirkan cinta bakti kita kepada Kristus sebagai Raja. Dahulu la dielu-elukan di Ye­rusalem, kini di gereja dan kelak di surga. Demi cin­ta kasih Ia telah menderita dan wafat. la telah wafat karena kebencian manusia, agar manusia hidup ka­rena cinta kasih-Nya. Maka sebagai jawaban sudahselayaknyalah kita menyampaikan rasa syukur dan cinta kasih kita kepada Raja Kristus, yang telah ber­kenan melayani kita.
5.      Doa Pemberkatan Palma
P
:
Marilah berdoa.
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkatilah kira­nya daun-daun palma ini. Dengan ini kami mau mengiringi Raja Kristus dalam perjalanan-Nya me­nuju Yerusalem. Semoga kelak kami pun diperke­nankan memasuki Yerusalem abadi. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U
:
Amin.

6. Bacaan Injil
P
:
Tuhan beserta kita.
U
:
Sekarang dan selama-lamanya.
P
:
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius (Mat 21:1-11)
U
:
Dimuliakanlah Tuhan
P
:
----
Demikianlah Injil Tuhan
U
:
Terpujilah Kristus.

7.      Homili Singkat
8.      Perarakan
P
:
Bapak/ibu/sdra/i terkasih,
Di Yerusalem terjadi peristiwa yang luar biasa dimana seluruh umat bersorak-sorai dan gegap gempita menyambut kedatangan Yesus Sang Juru Selamat masuk ke Kota Daud. Kita pun hendaklah juga mencontoh khalayak ramai di Yerusalem yang mengelu-elukan Yesus. Oleh karena itu, marilah kita ber­arak mengiringi Yesus, sambil menyayikan sebuah lagu.

(Perarakan mulai bergerak menuju Gereja. Selama perarakan dapat dinyanyikan la­gu-lagu kepada Kristus Raja.)

9.      Doa Tobat / Permohonan Ampun
 Sesudah kata pembuka, (P) mengajak umat untuk menyesali, dan mengakui dosa  dengan rumusan berikut ini:

P
:
Bapak/Ibu/Saudara/ saudari terkasih.
Di hadapan Tuhan yang kini hadir ditengah kita, marilah menyesali dan
mengakui segala dosa, serta memohon ampun atas segala kekurangan
kita supaya pantas bertemu dengan dia dan layak merayakan sabda
penyelamatan-Nya.
       Hening sejenak, lalu melanjutkan:
P
:
Saya mengaku ...
U
:
 kepada Allah yang mahakuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian.
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
Dengan tangan terkatup (P) memohonkan absolusi dengan berkata:
P
:
S Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga la menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U
:
Amin.

10.  Tuhan Kasihanilah Kami (Dinyayikan atau Diucapkan)
P
:
Tuhan kasihanilah kami.

U
:
Tuhan kasihanilah kami.

P
:
Kristus kasihanilah kami.

U
:
Kristus kasihanilah kami.

P
:
Tuhan kasihanilah kami.

U
:
Tuhan kasihanilah kami.


11. Doa Pembuka
Dengan tangan terkatub (P) berkata:
P
:
Marilah berdoa.
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau te­lah mengutus Putera-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Perkenankanlah kami sebagai hamba-hamba yang mengikuti rajanya da­lam duka cita penderitaan, agar dapat ikut serta dalam suka cita kebangkitan-Nya. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan juru selamat kami.
U
:
Amin.

B.     LITURGI SABDA
1.      Bacaan I : Yesaya 50:4-7
2.      Lagu/Mazmur Antarbacaan


3.      Bacaan II : Filipi 2:6-11
4.      Bait Pengantar Injil
5.      Bacaan Injil : Matius 26:14-27:66 (Rumus Singkat: Mat 27:11-54)
6.      Homili Singkat
7.      Aku Percaya
8.      Doa Umat
P
:

Bersama Yesus yang taat sampai wafat, tetapi dijun­jung tinggi oleh Bapa-Nya, kita menghadap Bapa dan memanjatkan doa bersama:
U1
:

Bagi Gereja yang menderita:
Ya Bapa, tabahkanlah mereka yang menderita, dihi­na, dianiaya dan difitnah karena imannya, agar me­reka tetap optimistis bahwa sesudah cobaan akan da­tang pembebasan. 
Marilah kita mohon….
U2
:

Bagi para pemimpin masyarakat:
Ya Bapa, dampingilah para pemimpin masyarakat kami, agar dengan tabah tetap memperjuangkan ke­sejahteraan umum dan jangan tergoda oleh kepen­tingan diri. 
Marilah kita mohon….
U3
:

Bagi sanak-saudara yang menderita:
Ya Bapa, berkatilah saudara-saudara kami yang se­dang tertimpa penderitaan, agar dengan rela mem­persatukan kemalangannya dengan penderitaan Kris­tus demi keselamatan sesama. 
Marilah kita mohon….
U4
:

Bagi kita sendiri:
Ya Bapa, curahilah kami semangat Yesus, agar kami dapat saling membantu dalam memanggul salib ka­mi sehari-hari mengikuti jejak Putera-Mu. 
Marilah kita mohon….

P
:

Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu Eng­kau menghendaki kami menjadi putera dan puteri­Mu berkat jasa Yesus, Hamba-Mu yang menderita. Kami mohon, terimalah dan kabulkanlah doa-doa kami yang diilhami Roh-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U
:

Amin.

C.    LITURGI EKARISTI
1.      Persembahanan (lagu dinyanyikan)
2.      Doa Persiapan Persembahan
P
:
Marilah kita berdoa.
Allah Bapa kami yang maharahim, berkat sengsara dan wafat Putera-Mu Engkau semakin dekat dengan kami, meski jasa kami sendiri tak seberapa dan tak layak untuk memperoleh belas kasih-Mu. Tetapi se­moga berkat korban Kristus ini kami Kau perkenan­kan menerimanya dengan penuh rasa syukur. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U
:
Amin.

3.      Doa Syukur/Pujian
P
:
Tuhan beserta kita.
U
:
Sekarang dan selama-lamanya.
P
:
Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
U
:
Sudah kami arahkan.
P
:
Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
U
:
Sudah layak dan sepantasnya.
P
:
Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun kami senantiasa bersyukur kepada-Mu dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami.
Sebab meskipun tak bersalah, Ia rela menderita bagi mereka yang bersalah. Ia rela pula dihukum mati se­cara tidak adil bagi mereka yang jahat. Wafat-Nya menghapus dosa-dosa kami dan kebangkitan-Nya memperolehkan kebebasan bagi kami.
Kristus itu pulalah yang oleh surga dan bumi, oleh para malaikat dan malaikat agung dipuji dan dimu­liakan. Maka perkenankanlah kami ikut serta meng­agungkan Dia dengan berseru/bernyanyi:
U
:
Kudus ...
4.      Bapa Kami
P
:
Saudara – saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka, sebagai putra-putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh putra-Nya sendiri
U
:
 Bapa kami ....
P
:
Ya Bapa, bebaskanlah kami dari perpecahan dan perselisihan. Janganlah biarkan kami jatuh dalam godaan yang dapat membuat keluarga-Mu retak. Tetapi kuatkanlah kesatuan dan kerukunan diantara semua putera-Mu, dan kurniakanlah damai kepada umat-Mu. Semoga kami hidup dengan tenteram, sambil menantikan kedatangan penyelamat kami, Yesus Kristus.
U
:
Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

5.      Doa Damai
P
:
Kristuslah Raja damai, yang demi cinta kasih-Nya rela berkorban sampai sehabis-habisnya, agar dapat membawa kita memasuki kedamaian-Nya. Maka marilah kita mohon damai kepada-Nya.
Tuhan Yesus Kristus jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gerejamu dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai kehendakmu sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U
:
Amin.
P
:
Damai Tuhan bersamamu.
U
:
Dan bersama rohmu.
P
:
Mari kita saling memberikan salam damai.

6.      Ajakan untuk Menerima Komuni

Kalau ada komuni:
P
:
Saudara-saudara, lihatlah, inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
U
:
Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh.
P
:
Tubuh Kristus.
U
:
Amin.

Kalau tidak ada komuni:
P
:
Saudara-saudari terkasih,
Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku”.
Oleh karena itu, marilah kita duduk dalam keheningan untuk menyatukan diri dengan Tuhan yang kini hadir di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan berdoa:

Yesus, datanglah dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U
:
Yesus, datanglah dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
(P) dan umat hening sejenak dan berdoa dalam hati masing-masing.

D.    PENUTUP DAN PEMBUBARAN UMAT
1.      Doa Penutup
P
:
Marilah berdoa,
Allah Bapa yang maha baik, Engkau memuaskan dan melimpahi kami dengan kurnia suci. Berkat wa­fat Putera-Mu iman kami Kauhidupkan dan harapan kami Kautumbuhkan. Kami mohon, semoga berkat kebangkitan-Nya kami dapat mencapai tujuan perja­lanan kami, yaitu kemuliaan-Mu. Demi Kristus, Tu­han dan pengantara kami.
U
:
Amin.

2.      Pengumuman
3.      Berkat Penutup
P
:
Saudara-saudari terkasih, sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
Semoga Tuhan beserta kita                                         
U
:
Sekarang dan selama-lamanya.
P
:
Semoga kita sekalian, orang-orang yang kita kenangkan dalam ibadat ini dan segala perjuangan kita sepanjang Minggu ini serta orang-orang yang kita doakan serta mereka yang kita cintai dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U
:
Amin.
P
:
Saudara/saudari sekalian, ibadat kita sudah selesai.
U
:
Syukur kepada Allah.
P
:
Marilah pergi, kita diutus.
U
:
Amin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Di Rumah Bapa-Ku Banyak Tempat Tinggal” [Renungan Ibadat Kematian]

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. (Yohanes 14:1-2a) Keluarga yang berduka, Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Yesus ... Air mata akan selalu membasahi pipi, ketika kita mengenang almarhum Bpk. Silvanus Meng Ada. Tak ada yang sanggup membendung duka, tiada yang sanggup menahan derita. Namun air mata kita, hendaknya dimaknai sebagai duka atas kepergian, bukan duka atas kehilangan. Meninggalnya bapak hanyalah tanda kepergian, dan kita akan menyusulnya kelak. Bapak telah meninggalkan kita, meninggalkan rumah ini. Namun di masa mendatang, kita akan bersama-sama bapak lagi, di Rumah Bapa Allah. Bagi kita yang masih hidup, rumah pertama-tama dimaknai sebagai bangunan, tempat kita berdiam. Ada rumah beratap senk, rumah beratap genteng, rumah beratap bambu, rumah beratap alang-alang, rumah beratap rumbia. Ada rumah berdiding tembok, rumah berdinding papan, rumah berdinding pelupuh. Ada...

Materi Rekoleksi Orang Muda Katolik (OMK) - Renungan II

OMK Paroki St. Yohanes Pemandi Lengko Elar  (Foto: Facebook Fill Wulengsa) Tema: Meneladani Maria – Memberi Diri dan Melayani Tujuan : (1) Mendalami teks Lukas 1:26-38; (2) Menemukan keutamaan-keutamaan dalam diri Perawan Maria; (3) Menerapkan teladan Maria dalam kehidupan sehari-hari. Inspirasi : Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Anak Muda Sedunia XXXIV, Panama, Januari 2019 dan Injil Lukas 1:26-38. PENGHUBUNG: Ada sebuah kesamaan yang menghubungkan Maria (saat ia mendapat kabar gembira) dengan kaum muda yaitu sama-sama orang muda. Ketika pertama kali mendapat panggilan Allah, Maria diperkirakan masih berusia 16 tahun. Dalam OMK, Maria tergolong kelompok taruna. JAWABAN MARIA: Saat mendapat kabar dari malaikat Gabriel, Maria dengan yakin menjawab: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba TUHAN; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” ( ay. 38). Jawaban Maria adalah sebuah “YA” yang berani dan murah hati. Sebuah jawaban YA dari seseorang anak muda yang telah memahami ra...