Pater Laurent Larroque (belakang, jubah hitam) pose bersama rombongan penjemput usai acara penerimaan di teras Ruang VIP Bandara Frans Seda Maumere, Senin (23/10/2017). (Foto: Yovan). |
Sapaan
adat dan tabuh-tabuhan musik hegong mewarnai
acara penyambutan Direktur Gerakan Imam Maria (GIM) Internasional Pater Laurent
Larroque dan rombongan di ruang VIP Bandara Frans Seda Maumere-NTT, Senin
(23/10/2017) siang. Selain disambut sapaan adat dan hegong, Pater Laurent dan rombongan juga mendapat pengalungan selendang
adat bermotif lokal Maumere.
Seperti
disaksikan dataelar2016.blogspot.co.id, Pater
Laurent dan rombongan tiba di Maumere sekira pkl. 12.15 Wita dengan menggunakan
pesawat Garuda Airlines. Tampak mendampingi Pater Laurent, Direktur GIM
Indonesia Romo Stef Buyung Florianus O.Carm; pegiat awam dalam kelompok GIM
Indonesia Damianus Gading dan Neti; serta fotografer Chris.
Rombongan
kecil ini kemudian disambut sapaan adat Maumere yang dibawakan Ketua GIM Paroki
St. Thomas Morus Maumere Yosef Koupertinus Baleng. Setelah sapaan adat Maumere,
rombongan dikalungi selendang adat Maumere oleh ibu-ibu anggota kelompok GIM
Paroki St. Thomas Morus yaitu Maria Bonaventura, Yuliana Aloysia Keupung serta
seorang gadis muda Maumere.
Ikut
serta dalam penjemputan ini perwakilan Keuskupan Maumere Romo John Eo Pr,
Rektor Seminari Tinggi Ledalero Pater Frans Ceunfin SVD, Ketua Panitia
sekaligus tim dari Marian Centre Indonesia
(MCI) Suster Maria Leoni PRR, Pater Maximus Manu SVD, serta beberapa tokoh awam.
Seusai rehat, rombongan diarak menuju Seminari Tinggi Ledalero diiringi
tabuh-tabuhan musik hegong yang
dipersembahkan para siswa Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere.
Setelah
menempuh perjalanan sejauh 11 km, rombongan akhirnya tiba di Seminari Tinggi
Ledalero. Sebuah baliho raksasa berisi ucapan selamat datang dan informasi
kegiatan Pater Laurent dan rombongan tampak dibentangkan di gerbang masuk seminari.
Rombongan diterima Ekonom Seminari Tinggi Ledalero Pater Anton Jemaru SVD dan
selanjutnya dihantar ke ruang makan untuk makan siang bersama para imam dan
bruder di komunitas tersebut.
Direktur
GIM Internasional Pater Laurent Larroque melalui Ketua GIM Indonesia Romo Stef
Buyung Florianus O.Carm menyatakan dirinya sangat terharu dengan upacara
penyambutan tersebut. Mendapat sapaan adat, dikalungi selendang dan diarak
dengan tabuh-tabuhan musik tradisional merupakan sambutan luar biasa yang
sungguh mengesankan baginya.
“Ini
merupakan sambutan awal yang menggembirakan bagi keseluruhan kegiatan kami
selama berada di Flores. Kami yakin, penyambutan ini bukan semata-mata
diarahkan kepada kami, tetapi terutama kepada Bunda Maria yang pada 100 tahun
lalu menampakkan diri kepada tiga anak di Fatima. Terima kasih banyak,”
katanya.
Sementara
itu, Ketua GIM Paroki St. Thomas Morus Maumere Yosef Koupertinus Baleng
menyatakan dirinya sangat berbahagia mendapat kunjungan dan penyegaran rohani
dari Pater Laurent dan rombongan. Meskipun kegiatan ini lebih difokuskan kepada
para imam, calon imam dan biarawan-biarawati, dirinya sebagai tokoh awam akan
tetap berpartisipasi aktif dalam keseluruhan kegiatan ini.
Berdasarkan
informasi yang disampaikan Suster Maria Leoni PRR, Pater Laurent dan rombongan
akan berada di Flores hingga 30 Oktober mendatang. Selain Seminari Tinggi
Ledalero, beberapa kegiatan atau tempat yang akan dikunjungi adalah retret bagi
imam dan awam di Nele, kunjungan ke Seminari Menengah BSB, Seminari Menengah San
Dominggo Hokeng, Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret dan umat Paroki Salib
Suci Kloangrotat.
“Agenda
utama yang akan dijalankan adalah rekoleksi dan ajakan untuk berdoa Senakel
bagi para imam dan awam. Doa Senakel inilah yang pada akhirnya mengarahkan imam
dan awam untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda,”
katanya.
Komentar
Posting Komentar