Cahaya mentari pagi menerobos pepohonan dan menyinari kompleks pekuburan Ledalero. Gambar diabadikan pada Agustus 2016. (Foto: Yovan). |
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Ledalero dan sekitarnya pada Kamis (2/11/2017) sore membatalkan rencana anggota Komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero untuk merayakan ekaristi di kompleks pekuburan seminari tersebut. Lokasi perayaan yang secara khusus diperuntukkan bagi arwah semua orang beriman yang sudah meninggal ini akhirnya dipindahkan kembali ke Kapel Agung Ledalero.
Seperti disaksikan Eram
Lengko Elar, perlengkapan perayaan yang sudah disiapkan pengurus liturgi
beberapa jam sebelumnya dengan tergesa-gesa diselamatkan dari guyuran hujan. Demikian
pula dengan perlengkapan sound system, kursi
dan meja altar. Akibat pemindahan lokasi tersebut, perayaan ekaristi yang semula
dijadwalkan mulai tepat pkl. 17.30 Wita terpaksa molor hingga 20 menit kemudian.
Meskipun berlangsung di bawah guyuran hujan, perayaan
ekaristi di Kapel Agung Ledalero berlangsung aman dan lancar. Pater Kletus
Hekong SVD mendapat kepercayaan untuk memimpin perayaan, didampingi 10 imam
konselebran lainnya. Para frater Unit St. Yosef Frainademetz dan Unit St.
Agustinus masing-masing mendapat tugas sebagai penanggung kor dan petugas
liturgi.
Selain dihadiri oleh para frater, bruder dan para imam
dari Komunitas Ledalero, perayaan ini juga dihadiri oleh beberapa konfrater SVD
dari Rumah Jompo Biara Simeon dan Puslit Candraditya Maumere. Selain itu,
tampak hadir juga para suster, karyawan-karyawati serta beberapa umat awam dari
sekitar kompleks Seminari Tinggi Ledalero.
Pentingnya Mendoakan
Arwah
Pater Kletus Hekong SVD dalam kotbah yang dibawakannya
pertama-tama menekankan pentingnya mendoakan keselamatan arwah orang yang sudah
meninggal. Menurut Pater Kletus, doa-doa yang disampaikan orang yang masih
hidup sangat berguna dalam memohonkan belaskasihan dan Kerahiman Allah bagi
mereka yang sudah berpulang.
“Selain itu, perayaan ini juga hendaknya menyadarkan kita
untuk peduli dan memberi pertolongan kepada orang-orang kecil dan bersengsara
yang ada di sekitar kita. Mereka adalah pribadi-pribadi yang ingin hidup
merdeka, tetapi sistem yang ada dalam masyarakat memasung hak dan pemuliaan
terhadap martabat mereka,” kata Pater Kletus.
Pater Kletus kemudian menyebutkan beberapa kelompok orang
kecil dan bersengsara itu yakni penyintas HIV dan AIDS, korban perdagangan
manusia, orang-orang miskin, kaum yatim dan piatu, orang-orang difabel, serta
korban pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Menurut Pater
Kletus, kelompok orang kecil seperti ini perlu dibantu dan didoakan secara
terus-menerus.
Momen Mendoakan
Keluarga
Frater Viland Nasrudin SVD kepada Eram Lengko Elar mengatakan peringatan arwah ini merupakan momen
penting untuk mendoakan keluarga dan kenalannya yang sudah meninggal. Frater Tingkat
VI asal Paroki Lengkong Cepang - Manggarai Barat ini mengatakan, ada beberapa
angggota keluarga dan kenalan yang secara khusus didoakannya dalam perayaan
tersebut.
“Semoga mereka beristirahat dalam damai dan menjadi
pendoa bagi kita yang sedang berziarah di bumi ini. Kiranya hidup kita juga benar-benar
mencontohi cara hidup mereka yang baik selama mereka masih hidup bersama kita,”
katanya.
Komentar
Posting Komentar