Langsung ke konten utama

Songsong Natal, Komunitas Ledalero Adakan Ibadat Tobat dan Pengakuan Dosa Pribadi

Pater Ansel Doredae SVD membawakan kotbah dalam sebuah perayaan ekaristi di Kapel Agung Ledalero pada 2016 lalu. (Foto: Yovan).

Ledalero, Eram Lengko Elar
Menyongsong Hari Raya Natal yang akan berlangsung pekan depan, anggota Komunitas Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero mengadakan Ibadat Tobat dan pengakuan dosa pribadi. Ibadat Tobat yang dilanjutkan dengan  pengakuan dosa ini berlangsung di Kapel Agung Ledalero, Sabtu (16/12/2017) petang.

Seperti disaksikan Eram Lengko Elar, Ibadat Tobat kali ini dipimpin Pater Ansel Doredae SVD. Tampak hadir  mengikuti kegiatan tesebut para imam, bruder, suster dan frater. Selain itu tampak hadir juga beberapa karyawan, karyawati serta umat awam dari sekitar kompleks Ledalero.

Melalui renungan yang dibawakannya, Pater Ansel pertama-tama menegaskan masa Adventus selalu identik dengan pertobatan. Masa Adventus ialah masa mempatutkan diri, agar layak menyambut kedatangan Mesias, Sang Raja Agung. Karena itu, pembersihan diri melalui pengakuan dosa  menjadi sebuah kewajiban.

Selain itu, Pater Ansel juga mengajak seluruh umat yang hadir untuk bangkit dan mengubah diri. Menurut dia, karya paling agung dalam hidup manusia adalah memperbaiki dan mengubah pola hidupnya sendiri. Hidup yang pada awalnya berantakan dibuat menjadi baik dan bermanfaaat bagi diri sendiri dan orang lain.

"Kita tidak bisa mewartakan pertobatan kepada orang lain, jika kita sendiri tidak terlebih dahulu bertobat. Kesaksian dan pewartaan kita tentang pertobatan akan menemukan maknanya yang paling mendalam jika kita mampu menunjukkan jalannya kepada orang lain," katanya. 

Setelah Ibadat Tobat, kegiatan dilanjutkan dengan pengakuan dosa pribadi. Imam-imam yang melayani ialah Pater Fery Dhae SVD, Pater Agus Senda SVD, Pater Nadus Bunga Ama SVD, Pater John Masneno SVD, Pater Gabriel Goran SVD, Pater Ido Goleng SVD, Pater Yan Hambur SVD dan Pater Didakhus Diwa SVD. ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Di Rumah Bapa-Ku Banyak Tempat Tinggal” [Renungan Ibadat Kematian]

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. (Yohanes 14:1-2a) Keluarga yang berduka, Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Yesus ... Air mata akan selalu membasahi pipi, ketika kita mengenang almarhum Bpk. Silvanus Meng Ada. Tak ada yang sanggup membendung duka, tiada yang sanggup menahan derita. Namun air mata kita, hendaknya dimaknai sebagai duka atas kepergian, bukan duka atas kehilangan. Meninggalnya bapak hanyalah tanda kepergian, dan kita akan menyusulnya kelak. Bapak telah meninggalkan kita, meninggalkan rumah ini. Namun di masa mendatang, kita akan bersama-sama bapak lagi, di Rumah Bapa Allah. Bagi kita yang masih hidup, rumah pertama-tama dimaknai sebagai bangunan, tempat kita berdiam. Ada rumah beratap senk, rumah beratap genteng, rumah beratap bambu, rumah beratap alang-alang, rumah beratap rumbia. Ada rumah berdiding tembok, rumah berdinding papan, rumah berdinding pelupuh. Ada...

Materi Rekoleksi Orang Muda Katolik (OMK) - Renungan II

OMK Paroki St. Yohanes Pemandi Lengko Elar  (Foto: Facebook Fill Wulengsa) Tema: Meneladani Maria – Memberi Diri dan Melayani Tujuan : (1) Mendalami teks Lukas 1:26-38; (2) Menemukan keutamaan-keutamaan dalam diri Perawan Maria; (3) Menerapkan teladan Maria dalam kehidupan sehari-hari. Inspirasi : Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Anak Muda Sedunia XXXIV, Panama, Januari 2019 dan Injil Lukas 1:26-38. PENGHUBUNG: Ada sebuah kesamaan yang menghubungkan Maria (saat ia mendapat kabar gembira) dengan kaum muda yaitu sama-sama orang muda. Ketika pertama kali mendapat panggilan Allah, Maria diperkirakan masih berusia 16 tahun. Dalam OMK, Maria tergolong kelompok taruna. JAWABAN MARIA: Saat mendapat kabar dari malaikat Gabriel, Maria dengan yakin menjawab: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba TUHAN; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” ( ay. 38). Jawaban Maria adalah sebuah “YA” yang berani dan murah hati. Sebuah jawaban YA dari seseorang anak muda yang telah memahami ra...

Susunan Ibadat Tanpa Imam Untuk Hari Minggu Palma (A/1)

A.       PEMBUKAAN DAN PERARAKAN 1.         Nyanyian Pembuka (Untuk membuka ibadat, mempersatukan umat, menyambut tema ibadat,   mengiring masuknya petugas liturgy. Hendaknya dinyayikan bersama). 2.         Tanda Salib Pemandu/Pengantar (P) dari tempat duduknya menandai diri dengan tanda salib; demikian juga umat, sambil berkata: P : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U : Amin. 3.         Salam Pembuka Pemandu/Pengantar (P) mengucapkan salam berikut dengan tangan tertutup: P :   Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu bersamamu . U : Dan bersama rohmu. 4.         Kata Pembuka/Tema/Pengantar P :    Saudara-saudari terkas...