Langsung ke konten utama

[Sajak] Kepada Saudara yang Hari Ini Berkuasa


OLEH YOVAN RANTE

Saudara yang hari ini berkuasa, berhati-hatilah di hadapan air mata rakyat  yang jatuh menimpa bumi setetes demi setetes. Hari ini, saudara boleh memandangnya tanpa rasa takut, tanpa rasa bersalah. Tetapi esok, air mata rakyat akan menjadi badai, menyapu bersih nafsu serakahmu. Hanyutkan ragamu sampai tepian di ujung laut, membenam jiwamu di relung samudera.

Saudara yang hari ini mencaplok tanah subur petani-petani pegunungan; mencakar dan mencabut akar-akar pala, mete, kopi, padi dan jagung rakyat. Lalu mengubahnya menjadi waduk beratus-ratus hektar luasnya. Bertanggung jawablah mengganti hak-hak rakyat, sebelum nyawa dan martabat saudara dicakar dan dicabut di atas tanah yang sama.

Saudara yang hari ini menghalau rakyat dari kampung warisan para leluhur; memaksa rakyat menggali tulang-belulang nenek moyang dengan kayu-kayu kudung, lalu membiarkan mereka mengembara ke tanah asing. Jangan kau biarkan kubur-kubur kosong itu melolong meminta tumbal. Sebab boleh jadi, tumbal yang diminta adalah dirimu, anakmu, istrimu, kaum keluargamu, dan terutama komplotanmu.

Saudara yang hari ini menghibur duka rakyat miskin dengan janji-janji semanis madu hutan; mengusap-usap punggung rakyat dan mengatakan semuanya bisa diatasi. Waspadalah, sebab janji penguasa kepada rakyat tak sedekil janji suami kepada selir selingkuhan. Janji kepada rakyat adalah janji kepada Tuhan; bila kau langgar, siksanya akan terus memburumu bagai kutukan.

Saudara yang hari ini duduk manis pada kursi empuk di ruang-ruang sejuk; yang ngobrol tentang derita rakyat sambil makan donat dan minum kopi susu. Dengan keringat, darah dan air mata, rakyat-rakyat miskin berjuang mengumpulkan pajak demi menggajimu. Maka bekerjalah sungguh-sungguh demi kesejahteraan rakyat, jangan sekalipun engkau berkhianat, bertingkah tak tahu diri.

Saudara yang hari ini membaca barisan kata-kata ini dengan jijik tanpa rasa simpati; memandang barisan penyair, aktivis, mahasiswa dan relawan pejuang kemanusiaan sebagai anjing pengganggu ketentraman di negeri ini. Gulung lengan bajumu, bergegaslah mengurus rakyat, sebelum para anjing berubah jadi raksasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Di Rumah Bapa-Ku Banyak Tempat Tinggal” [Renungan Ibadat Kematian]

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. (Yohanes 14:1-2a) Keluarga yang berduka, Bapak/Ibu/Sdr/I yang terkasih dalam Yesus ... Air mata akan selalu membasahi pipi, ketika kita mengenang almarhum Bpk. Silvanus Meng Ada. Tak ada yang sanggup membendung duka, tiada yang sanggup menahan derita. Namun air mata kita, hendaknya dimaknai sebagai duka atas kepergian, bukan duka atas kehilangan. Meninggalnya bapak hanyalah tanda kepergian, dan kita akan menyusulnya kelak. Bapak telah meninggalkan kita, meninggalkan rumah ini. Namun di masa mendatang, kita akan bersama-sama bapak lagi, di Rumah Bapa Allah. Bagi kita yang masih hidup, rumah pertama-tama dimaknai sebagai bangunan, tempat kita berdiam. Ada rumah beratap senk, rumah beratap genteng, rumah beratap bambu, rumah beratap alang-alang, rumah beratap rumbia. Ada rumah berdiding tembok, rumah berdinding papan, rumah berdinding pelupuh. Ada...

Materi Rekoleksi Orang Muda Katolik (OMK) - Renungan II

OMK Paroki St. Yohanes Pemandi Lengko Elar  (Foto: Facebook Fill Wulengsa) Tema: Meneladani Maria – Memberi Diri dan Melayani Tujuan : (1) Mendalami teks Lukas 1:26-38; (2) Menemukan keutamaan-keutamaan dalam diri Perawan Maria; (3) Menerapkan teladan Maria dalam kehidupan sehari-hari. Inspirasi : Pesan Paus Fransiskus untuk Hari Anak Muda Sedunia XXXIV, Panama, Januari 2019 dan Injil Lukas 1:26-38. PENGHUBUNG: Ada sebuah kesamaan yang menghubungkan Maria (saat ia mendapat kabar gembira) dengan kaum muda yaitu sama-sama orang muda. Ketika pertama kali mendapat panggilan Allah, Maria diperkirakan masih berusia 16 tahun. Dalam OMK, Maria tergolong kelompok taruna. JAWABAN MARIA: Saat mendapat kabar dari malaikat Gabriel, Maria dengan yakin menjawab: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba TUHAN; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” ( ay. 38). Jawaban Maria adalah sebuah “YA” yang berani dan murah hati. Sebuah jawaban YA dari seseorang anak muda yang telah memahami ra...

Susunan Ibadat Tanpa Imam Untuk Hari Minggu Palma (A/1)

A.       PEMBUKAAN DAN PERARAKAN 1.         Nyanyian Pembuka (Untuk membuka ibadat, mempersatukan umat, menyambut tema ibadat,   mengiring masuknya petugas liturgy. Hendaknya dinyayikan bersama). 2.         Tanda Salib Pemandu/Pengantar (P) dari tempat duduknya menandai diri dengan tanda salib; demikian juga umat, sambil berkata: P : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U : Amin. 3.         Salam Pembuka Pemandu/Pengantar (P) mengucapkan salam berikut dengan tangan tertutup: P :   Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus selalu bersamamu . U : Dan bersama rohmu. 4.         Kata Pembuka/Tema/Pengantar P :    Saudara-saudari terkas...